Topik Hangat

Latest Post

DATA GURU SMA PGRI LEGOK

Written By Kang Ade on Senin, 07 Januari 2013 | 16.56

0062752653300023 TANGERANG SRI HANDAYANI SMA PGRI 83 LEGOK
0363759660200023 TANGERANG HASAN LANA SMA PGRI 83 LEGOK
1435752664200003 TANGERANG AKHMAD KURNIA SMA PGRI 83 LEGOK
1662748649300032 TANGERANG ERNA RAHAYU SMA PGRI 83 LEGOK
4445745648300022 TANGERANG TRI FUJI HARMINATUN SMA PGRI 83 LEGOK
4541747650300032 TANGERANG AI TIEN MUNTAHA SMA PGRI 83 LEGOK
2453759664200003 TANGERANG SUPRIYANTO SMA PGRI 83 LEGOK
4639738640200052 TANGERANG MARSAI SMA PGRI 83 LEGOK
2857720622200002 TANGERANG SOMA SMA PGRI 83 LEGOK
5244746648200043 TANGERANG WAHYUDIN SMA PGRI 83 LEGOK
5245755657200023 TANGERANG ROHMAN SAEPUDIN SMA PGRI 83 LEGOK
3758747649300042 TANGERANG SJOFOEROTOEN SMA PGRI 83 LEGOK
4041753656200023 TANGERANG ADANG SMA PGRI 83 LEGOK
4046754655200013 TANGERANG ADE HASANUDIN SMA PGRI 83 LEGOK
6159757659200033 TANGERANG WAWAN AGUS SETIAWARMAN SMA PGRI 83 LEGOK
6637746650300022 TANGERANG SITI MARYAM SMA PGRI 83 LEGOK
6935761663300062 TANGERANG SUPARTI SMA PGRI 83 LEGOK
7447756657300072 TANGERANG TETI KURNIAWATI SMA PGRI 83 LEGOK
9650755656200022 TANGERANG MURSALIM SMA PGRI 83 LEGOK
8249744648300003 TANGERANG TRISYA CHASYAWATI SMA PGRI 83 LEGOK

Belajar IPS, Belajar Bermimpi

Belajar IPS, Belajar Bermimpi 

 

 


Saat mendapat tugas membuat media pembelajaran, saya membuat media tentang Benua Asia yang didalamnya terdapat Negara Cina, India, dan Jepang. Ingatan saya melintas pada saya kecil saat masih duduk dibangku SD. Saya tak mengingat sedikitpun guru yang menjelaskan materi ini dengan luar biasa, padahal kalau saya pikir materi itu dapat menginspirasi anak didik hingga dapat mengantarkannya pada kesuksesan. Ga percaya? Lets check it out!
 Masih ingat dengan kisah Arai dalam Sang Pemimpi? Yap, sang guru Pak Belia telah menyihir Ikal, Arai dan Jimbron dalam penjelasannya tentang negara Prancis. Sehingga ketiga anak Belitung itupun ambisius dalam cita-cita mereka, sekolah ke Prancis. Dan alhasil, Ikal pun berhasil meraih mimpinya, menjadi almameter Sorbonne University.
Cerita lain terdapat dalam novel Negeri 5 Menara. Dimana Alif dan teman-temannya bermimpi untuk sekolah ke luar negeri setelah mendapat pelajaran berharga dari Ustad Salman. Alif pun berhasil menginjakkan kaki ditanah Amerika.
Masih banyak lagi kisah kesuksesan seorang anak manusia yang dihantarkan oleh gurunya. Disini tentu bukan peran guru yang biasa, namun peran guru yang luar biasalah yang dapat mengantarkan muridnya pada kesuksesan.
Materi pembelajaran IPS di SD banyak yang mengenalkan negara-negara di dunia. Mulai dari Benua Asia sampai Eropa. Anak akan terinspirasi dengan negara-negara yang guru perkenalkan jika sang guru mengemas pembelajaran dengan menarik. Tidak hanya menarik namun juga penuh motivasi untuk mengajak anak bermimpi. Anak yang sudah memiliki mimpi sedari kecil, bukankah pondasi awal untuk kesuksesannya? Zaman kini menuntut guru untuk tidak hanya memjejali anak dengan pengetahuan, namun membekali anak untuk kehidupannya kelak. Bekal itu adalah MIMPI, salah satu bekal yang dapat menemani anak untuk meraih masa depan gemilang. Melalui IPS lah, mimpi-mimpi itu lahir.
Saatnya menghipnotis anak didik saat memberikan pelajaran negara-negara didunia. Are you ready? I’m ready, Bismillah… Yuks cimingitt para calon guru dan Ibu/Bapak Guru…
 “Wallohu’alam bishowab”
Semoga bermanfaat.

SOURCE CERITA OLEH : FITRIANI Rahayu

SEJARAH ATAU ASAL MULA IPS

PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah social studies. Istilah tersebut pertama kali digunakan sebagai nama sebuah lembaga yang diberi nama committee of social studies. Lembaga ini merupakan himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum ilmu-ilmu sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli ilmu sosial yang mempunyai minat yang sama.
Nama lembaga ini kemudian dipergunakan untuk nama kurikulum yang mereka hasilkan, yakni kurikulum social studies. Nama social studies makin terkenal ketika pemerintah mulai memberikan dana untuk mengembangkan kurikulum tersebut. Kurikulum tersebut akhirnya dikembangkan dengan nama kurikulum social studies. Di Indonesia social studies dikenal dengan nama studi sosial. Social studies berpengaruh terutama setelah berdirinya NCSS (The National Council for the Social Studies).
IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik khususnya antara IPS untuk SD, SMP, SMA, dan untuk Perguruan Tinggi. Dalam Kurikulum 1975, pendidikan ilmu sosial kemudian ditetapkan dengan nama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan sebuah mata pelajaran yang dipelajari dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi pada jurusan atau program studi tertentu.
IPS terbentuk dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan hidup bernegara peserta didik. Agar dapat meningkatkan ketrampilan sosial peserta didik. Karena dengan mempunyai keterampilan diharapkan peserta didik tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga cerdas emosional dan dapat mengendalikan perilakunya di kehidupan dan lingkungan masyarakat.
Pengertian social studies menurut (James A. Banks 1990:3;Sapriya, 2007:3)
The social studies is that part of the elementary and high school curriculum which has the primary responpisibility for helping students to develop the knowledge, skiils, attitudes, and values needed to participate in the civic life of their local communities, the nation, and the world. 
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya
Dalam bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut meliputi : Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Dalam konteks perkembangan pendidikan “social studies” di Indonesia konsep dan praktis pendidika demokrasi yang dimakemas sebagai “citizenship education atau pendidikan kewarganegaraan” berkedudukan sebagai salah satu dimensi tujuan, konten, dan proses “social studies” atau pendidikan IPS, yang pada dasarnya berintikian pengembangan warga negara agar mampu hidup secara demokratis merupakan bagian sangat penting.
 1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian IPS dan konsep Pendidikan IPS?
2. Bagaimana sejarah perkembangan IPS di Indonesia?
3. Apa tujuan dari pembelajaran IPS?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian IPS dan konsep Pendidikan IPS
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan IPS di Indonesia
3. Untuk mengetahui tujuan diadakannya pembelajaran IPS
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Dasar IPS
            Ilmu pengetahuan sosial disingkat IPS merupakan nama mata pelajaran ditingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies” dan kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara barat Australia dan amerika Serikat. Pengertian memiliki perbedaan makna pada setiap tingkat sekolahan.       
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti misalnya : sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, psikologi, dan sebagainya. Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia dan sosiologi atau antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur social, lalu ilmu politik lebih kepada mengkaji hubungan antara warga dengan warga negaranya, serta negara dengan negaranya, dan psikologi membahas mengenai kondisi kejiwaan seseorang atau manusia.
Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan perpaduan antara giografi dan sejarah. Untuk Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP) intinya merupakan perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi koperasi. Sedangkan untuk Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) intinya adalah perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi koperasi dan Antropologi.di tingkat perguruan tinggi, bidang studi IPS ini dikenal sebagai studi sosial. IPS atau studi Sosial ini, merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan Ilmu Sosial. Studi Sosial memiliki perbedaan yang prinsipiil dengan ilmu-ilmu sosial.
Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing. Ragam pembelajarannya pun harus disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan. Secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya.
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya. Di sepanjang sejarahnya IPS memiliki lima tujuan yaitu:
  • IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang sosial sciences jika nantinya masuk ke perguruan tinggi.
  • IPS yang tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik.
  • IPS yang hakikatnya merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut di atas.
  • IPS yang mempelajari closed areas atau masalah-masalah sosial yang pantang untuk dibicarakan di muka umum.
2.2 Sejarah Perkembangan IPS
IPS lahir pertamakali di Amerika Serikat pada tahun 1916 dengan tujuan untuk menyatukan warga Amerika Serikat dikarenakan muncul konflik antara Amerika bagian Utara dan Selatan. Masalah yang muncul di Amerika bagaian utara dan selatan mengakibatkan perang civil yang didalamnya mempermasalahkan ras dan status sosial, dimana posisi ras berkulit hitam di anggap budak oleh ras kulit putih namun dalam kenyataannya ras kulit hitam lah yang dapat menumbuhkan ekonomi di negara bagian tersebut. Lalu para sarjana disana mendirikan sebuah lembaga yang diberinama NCSS (the national council for the social studies). Didirikannya lembaga tersebut bertujuan juga untuk memberikan pendidikan good citizenship dikarenakan orang-orang amerika kurang memiliki jiwa nasioanlis atau cinta tanah air.
Di Indonesia sendiri, istilah IPS (Ilmu Pengetahaun Sosial) pertama kali muncul dalam seminar nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo Jawa Tengah. Dalam laporan seminar tersebut, muncul 3 istilah dan digunakan secara bertukan pakai, yaitu:
  1. Pengetahuan Sosial
  2. Studi Sosial
  3. Ilmu Pengetahuan Sosial
2.3 Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan yang dikemukakan di sini adalah tujuan yan mungkin dapat dicapai pendidikan ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan berdasarkan pemikiran filosofis keilmuan dan kependidikan. Tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial yang dibahas disini pada hakikatnya adalah pendidikan suatu disiplin ilmu. Dapat dikatakan tujuan pendidikan ilmu-ilmu pengetahua sosial adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan yang lebih tinggi terkandung makna bahwa tujuan yang harus dicapai pendidikan ilmu-ilmu pengetahuan soaial lebih luas. Keluasan tujuan itu dapat dicapai mengingat pendidikan ilmu-ilmu sosial adalah wahana pendidikan. Sebagai wahana pendidikan maka kepedulian yang paling utama adalah kepentingan bangsa, masyarakat, dan pribadi siswa dan oleh karena itu tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya haruslah dikaitkan dengan fungsinya sebagai wahana pendidikan.
Atas dasar pemikiran tersebut maka tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dikelompokan dalam tiga kategri yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu, tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat, sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentinagan dirinya, masyarakat maupun ilmu.
Pengembangan kemampuan intelektual adalah tujuan yang mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir dalam disiplin ilmu-ilmu sosial, serta kemampuan prosesual dalam mencari informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan hasil temuan. Walaupun tujuan ini tidak dapat dilepaskan dari pengembangan pribadi siswa, kepedulian utama dari tujuan dalam kategori ini ialah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial.
Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial dapat disebut secara singkat sebagai kemampuan sossial. Tujuan ini mengembangkan kemampuan dan tingkat tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat.oleh karena itu dalam tujuan ini dikembangka pula kemampuannya, seperti berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, rasa tanggung jawab sebagai warganegara dan warga dunia, kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan bangsa. Termasuk dalam tujuan ini ialah pengembangan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku dalam masyarakat.
Tujuan yan mengembangkan kepribadian siswa berkenaan dengan pengembangan sikap, nilai, norma, dan moral yang menjadi antara siswa. Kemauan untuk terus menerus mengembangkan diri melalui belajar di jenjang pendidikan lebih lanjut maupun di luar jalur pendidikan persekolahan, pembentukan kebiasaan positif untuk kehidupan pribadinya, serta sikap positif terhadap diri untuk memacu perkembangan diri sebagai pribadi, kemajuan masyarakat atau bangsa, dan juga ilmu pengetahuan, adalah tujuan yang termasuk ke dalam kelompok tujuan pengembangan diri pribadi siswa.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
IPS merupakan perpaduan mata pelajaran geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, politik, psikologi yang diberikan kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP), Sekolah Lanjut Tingkat Akhir (SLTA), dan Perguruan Tinggi dengan perpaduan mata pelajaran IPS yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan tingikat usia peserta didik menjadi warganegara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya.
Sejarah munculnya IPS pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1916 dengan tujuan mempersatukan negara bagain utara dan selatan menjadi satu Amerika. Masalah perpecahan ini muncul karena adanya pembedaan ras kulit putih dan ras kulit hitam, selain itu ras kulit hitam lebih sering dianggap budak oleh ras kulit putih, namun pada kenyataannya ras kulit hitamlah yang telah memajuakan kondisi ekonomi disana. Karena konflik tak kunjung reda, maka para sarjana di sana mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama NCSS (The National Council for The Social Studies) yang bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi warganegara sehingga membentuk good citizenship dan warga negara yang cinta tanah air.
Di Indonesia sendiri IPS pertama kali muncul dalam seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo Jawa Tengah. Dalam laporan seminar tersebut, muncul 3 istilah dan digunakan secara bentukar pakai yaitu:
  1. Pengetahuan Sosial
  2. Studi Sosial
  3. Ilmu Pengetahuan Sosial
Pendidikan ilmu pengetahuan sosial juga memiliki tujuan yang lebih tinggi terkandung makna bahwa tujuan yang harus dicapai pendidikan ilmu-ilmu pengetahuan soaial lebih luas. Keluasan tujuan itu dapat dicapai mengingat pendidikan ilmu-ilmu sosial adalah wahana pendidikan. Sebagai wahana pendidikan maka kepedulian yang paling utama adalah kepentingan bangsa, masyarakat, dan pribadi siswa dan oleh karena itu tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya haruslah dikaitkan dengan fungsinya sebagai wahana pendidikan.
Atas dasar pemikiran tersebut maka tujuan pendidikan ilmu-ilmu sosial dikelompokan dalam tiga kategri yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu, tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat, sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentinagan dirinya, masyarakat maupun ilmu
Referensi :
Hamid, Hasan. (1995). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Jalan Pintu Satu, Senayan
Sapriya, Sadjaruddin & Susilawati. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia
Supardan, Dadang M.Pd. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
http://djepok.blogspot.com/2010/05/hakikat-dan-konsep-dasar-ips.html
http://mrcumlaude.files.wordpress.com/2010/10/ips-1-paket-2.pdf
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran yang Efektif, Efisien dan Menyenangkan, http://www.depdiknas.go.id
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran IPS Terpadu, http://www.depdiknas.go.id

VISI MISI SMA PGRI 83 LEGOK

 VISI MISI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PGRI 83 LEGOK TANGERANG




VISI
CERDAS (Comunicatif Edukatif Religius Daya Juang Amanah dan Sosial)

MISI
a. Menyelenggarakan pendidikan dan proses belajar mengajar yang bermutu dan didukung oleh dana yang memadai
b. Mengembangkan disiplin dalam setiap gerak dan tindakan ataupun perbuatan dengan membudidayakan sopan santun dan hormat terhadap pimpinan, guru, orang tua dan sesama pelajar
c. Meningkatkan profesional, tanggung jawab dan pengabdian, harkat martabat, kesejahteraan dan kemandirian guru dalam melaksanakan tugas serta kemandirian siswa dimasa yang akan datang
d. Mengembangkan dan memperkuat keimanan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara memperdalam belajar agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
e. Mewujudkan tercapainya hasil pendidikan yang bermutu sehingga siswa sanggup serta siap untuk ikut bersaing dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau tejun di lapangan kerja.

Jurusan IPA dan IPS di kalangan SMA



Memilih jurusan bagi kalangan pelajar SMA merupakan sebuah masalah yang diibaratkan sebagai permulaan untuk membangun masa depan, ibarat seperti memilih bibit yang cocok untuk menanam sebuah pohon yang berkualitas.

Saat melihat update terbaru dari FB, Twitter dan beberapa jejaring sosial tepat pada saat hari penerimaan rapor (Sabtu, 26 Juni 2010) banyak kalangan siswa yang kecewa ataupun bangga dengan raihan jurusan yang didapatnya.

So, kali ini kita akan membahas tentang perselisihan akan perbedaan dari IPA dan IPS, dan beberapa pandangan terhadap kedua jurusan tersebut.

Benarkah IPA Lebih Baik ?

Pada problem pertama banyak kawan-kawan yang mungkin berpandangan bahwa jurusan IPA lebih baik dibanding IPS. Jawaban itu tidak logis dan kami mengatakan itu salah besar. Ada yang beranggapan hal tersebut wajar, karena jurusan IPA memiliki lebih banyak jalur menuju Perguruan Tinggi ketimbang IPS, bahkan IPA-pun bisa masuk Jurusan IPS di Perguruan Tinggi nanti. Banyak lulusan IPA yang kuliah di Manajemen, Akuntansi, Politik, FIKOM, dsb. Kemudian hampir di semua sekolah setiap kelas yang siswanya masuk 10 besar (ranking teratas) masuk ke jurusan IPA dan yang masuk IPS biasanya yang mendapat rangking bawah. Dari alasan di atas maka wajarlah bila orang berpendapat bahwa IPA lebih bagus dari IPS.
Apakah IPS seburuk itu ?
Tidak, jurusan IPS dibuat pasti dengan tujuan tertentu. Di dalam jurusan IPS kita akan dididik berbagai ilmu sosial dan kemasyarakatan, kitapun akan dilatih agar menjadi manusia yang kritis dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Hal-hal seperti inilah yang tidak dimiliki oleh pelajar di Jurusan IPA.
Benarkah Anak-Anak IPS Dicap Sebagai Anak Nakal ?
Problem kedua menjelaskan kepada kita bahwa adanya ketakutan seorang siswa menjadi nakal ataupun ingin bergabung dengan kawan-kawannya yang juga bersifat nakal !.sehingga banyak siswa yang berpandangan bahwa “jika dia masuk ke jurusan IPS dia akan di cap sebagai anak bandel/nakal".


Ulasan diatas merupakan hasil dari negative thinking orang banyak tantang perlakuan anak IPS, sebenarnya citra baik dan buruknya seseorang berada didalam dirinya sendiri. Jika kebanyakan siswa ada yang mengalami hal seperti ini, cobalah berpandangan positif, Jika sobat tidak merasa sebagai anak nakal, tidak usah ditanggapi tentang bagaimana orang menilai kelas sobat sebagai anak IPS nantinya, tetapi coba tunjukkan dengan prestasi sobat bahwa tidak selamanya jurusan IPS itu kelas untuk anak-anak nakal.
plus minus Jurusan IPA dan IPS
JURUSAN IPA (BANYAK METODE ILMIAH)
Jurusan IPA banyak berhubungan dengan teknologi, berhitung dan mengamati fenomena alam.
Mempelajari ilmu pasti dan alam atau eksakta. Lengket dengan metode ilmiah yang mengutamakan percobaan-percobaan dan tes yang penuh logika. Jawaban atas pertanyaan soal adalah pasti tidak bisa diganggu gugat. Cocok untuk yang berminat pada teknik, sains dan perkembangan teknologi, berhitung dan mengamati fenomena makhluk hidup dan alam sekitarnya.

Keunggulan:
- Bisa lintas jurusan begitu memilih PTN, karena jurusan ini selalu bisa survive dari segala jenis pelajaran. Ada anggapan kalo murid IPA selalu bisa beradaptasi dengan pelajaran IPS dengan mudah.
Melatih kemampuan logika dan penyelesaian masalah. Sehingga dalam dunia kerja lulusan IPA juga dianggap bisa bekerja di bidang IPS.
- Perlu waktu dan suasana khusus untuk mempelajari satu mata pelajaran eksakta.
Kelemahan:
- Sering terlihat belajar terus, seperti tak ada waktu santai. Agak kurang dalam pengetahuan pergaulan.
-Pada akhirnya sering memilih jurusan IPS karena mengaku salah jurusan pada waktu kuliah, karena tidak kuat menjalani beberapa mata kuliah.
- Belum tentu bisa menggabungkan metode menghafal dan menalarkan pelajaran.
Peluang:
Ada peluang go international dengan mengikuti olimpiade sains. Pada saat kuliah nanti, bagusnya sih juga mempelajari ilmu bisnis dan marketing untuk mendukung ilmu “teknik”-nya.

JURUSAN IPS (TIDAK BISA LINTAS JURUSAN)
Jurusan IPS mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.Intinya sih jurusan ini mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Mulai dari sosiologi, geografi, ekonomi akuntansi dan sejarah. Pelajaran-pelajaran ini terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Sangat pas untuk kita yang berminat pada bidang sosial-politik, kewartawanan dan bisnis marketing.
Keunggulan:

- Bukan santai, tapi pelajarannya emang hanya membutuhkan penalaran aja.
- Saat ini, dunia kerja lebih membuka lapangan pekerjaan luas untuk jurusan Sosial.
- Karena masih ada waktu untuk bergaul, wawasan tentang dunia pergaulan bisa lebih luas.
Kelemahan:
-Sangat berat bila bersaing di bidang IPA atau eksakta.
-Cap miring soal jurusan pelarian dan gayanya yang santai
-Nggak bisa lintas jurusan.
Peluang:
Keahlian komunikasi yang baik harus ditambah dengan penguasaan bahasa asing supaya bisa menguasai dunia kerja yang makin go international ini.
Pandangan guru
          Pendapat tentang jurusan IPA dan IPS
IPA adalah sebuah bidang ilmu yang dibedakan adalah subyek (pelajarannya) dan masing-masing mempunyai kapasitas yang tersendiri.
          Apakah anak IPA dan IPS itu berbeda?
Sebetulnya anak IPA dan IPS itu sama, misalnya sama beban pelajarannya, jumlah maple sama, dan jumlah jam pelajaran juga sama. Namun mereka berbeda pada mata pelajarnnya saja.
Pada dasarnya anak IPA dan IPS adalah sama. Karena IPS tidak selalu menjadi yang terbawah, dan IPA juga tidak akan selalu menjadi yang tertinggi.  Ibu Us

Bagaimana Solusinya ?
Jika diantara kalian ada yang bingung dan pusing 7 keliling memikirkannya ? Pertama kali mari kita intropeksi diri kita masing-masing ! kebanyakan siswa tidak berhasil di setiap jurusannya dikarenakan siswa tersebut tidak mau serius akan belajar dan menciptakan kreasi – kreasi baru !

Bukan zamannya lagi sobat mempertentangkan antara jurusan IPA atau IPS, coba beranggapan jika salah satu tidak ada, OK kita anggap IPS tidak ada, bagaimana dengan "keadaan Negara tanpa pemimpin", bagaimana  "keadaaan sistem hukum di Negara ini", bagaimana dengan "keuangan negara" ? Tak terbayangkan jika salah satunya (IPA atau IPS) tidak ada !!!

So, bangunlah kepribadianmu dan berpikiran positiflah selalu, hingga akhirnya kita siap dan yakin akan pilihan kita tersebut ! bekerja dan belajar haruslah ikhlas bukan karena paksaan dan faktor pujian belaka.

Form Data Alumni

Written By alumni 184 legok on Minggu, 23 September 2012 | 12.10



Tolong Di-isi Form ini Dengan Benar karena Akan menjadi data Rekapitulasi Forum Alumni 83 apabila akan di adakan Event-Event dari para Alumni.

Mata Pelajaran Ekonomi (IPS/UMUM)

Written By alumni 184 legok on Sabtu, 15 September 2012 | 06.30

Bidang Mata Pelajaran Ekonomi (IPS/UMUM)

Untuk Melihat Materi Atau Download Materi E-booknya silahkan Langsung klik saja pada salah satu mata pelajaran yang ingin di lihat


Kode Mata Pelajaran
Kelas
Semester
Pengajar
Keterangan
X
Kang-Ade
X
Kang-Ade
XI
Kang-Ade
XI
Kang-Ade
XII
Kang-Ade
XII
Kang-Ade
 
Contact : Website Builder | Template Johny | By Kang-Ade
Copyright © 2011. SMA PGRI 83 Legok - All Rights Reserved
Template Created by Website Published by Design Mas Template
Proudly powered by Blogger